Rabu, 19 Desember 2012

Hujan Jangan Kau Maki




Malam ini hujan turun disertai angin. Aku menikmatinya dari balik jendela kamarku di lantai tiga. Sungguh sejuk dan santai. Tidak lupa aku menyeduh secangkir kopi hitamku,secangkir semangat untuk Indonesia dan musik yang terdengar sayup-sayup  dari laptop ku karena kalah dengan suara hujan dari luar jendela. Maklum kedua jendela kamarku  ku buka lebar-lebar mempersilakan dengan senang hati angin yang menderu masuk, menggibarkan tirai-tirai di sisi kanan dan kiri jendela.


Sebenarnya hari ini pukul 16.30 WIB aku ada kelas Ekonomi Makro,tapi karna hujan aku menggurungkan niatku untuk pergi ke kampus dan memilih bersantai menikmati secangkir kopi hangat yang telah aku buat. "slalu ada yang bernyanyi dan berelegi dibalik awan hitam.." lagu dari Efek Rumah Kaca - Desember dari ponselku mengacaukan lamunanku. Ada satu pesan dari seorang temanku yang memberi tahukan bahwa kuliah ekonomi makro diliburkan dan diganti hari Sabtu pukul 08.00 WIB. Ahh.. benar apa yang aku perkirakan tadi, kalo hari hujan begini pasti dosen membatalkan kelasnya.

Sekarang pukul 19.20, langit masih tak mau berhenti menurunkan hujannya.Sesekali langit menyala-nyala seperti lampu blitz kamera. Aku merasa sedang di potret oleh malaikat yang sedang mendokumentasikan para manusia di hari hujan. Apakah manusia senang atau mungkin memakinya karena hujan turun yang tidak tepat waktunya sehingga mereka merasa terganggu untuk melakukan aktivitasnya di luar. Berbeda dengan aku yang selalu menyukai hujan. Aku menganggap hujan itu barkah yang harus kita syukuri. Karena Tuhan Itu Maha Asyik.Menurutku Alam sedang mengerjai kita agar kita menjalani hidup ini tidak terlalu tegang dan serius. Pernahkah kamu pergi keluar dan lupa membawa jas hujan atau payung ? dan pada hari itu kamu kehujanan. Kemudian keesokan harinya kamu bawa jas hujan atau payung, tapi saat itu tidak hujan ?. Itulah alam sedang mengerjai kita karna Tuhan Maha Asyik.Begitulah hujan dari sudut pandang aku.

Aku suka dengan hujan. Menyukai hujan tak harus tenggelam di bawahnya. Bisa saja dengan menikmatinya dari balik jendela dan menyeruput kopi seperti aku sekarang ini. Bukan dengan cara memaki.Toh.. hujan itu cuma air kan ? coba bayangkan jika alam menurunkan hujan es batu seperti di film 2012, nggak asyik kan ?

Sama seperti hujan,aku menyukai dia. Dia seorang gadis dengan senyum yang manis. Tapi dia sangat sibuk dengan dunianya, sehingga tak menyadari keberadaanku. Sama seperti hujan, aku tak harus masuk kedunianya untuk dapat perhatian.Cukup aku melihat dia lalu lalang dan sesekali menyapa dengan senyum. Aku yakin dia pun membalasnya dengan senyum yang mekar dibibir tipisnya itu.

Sama seperti hujan yang turun ke bumi menjadikan kehidupan kehidupan baru yang telah lama gersang. Bunga-bunga bermekaran, rumput-rumput tumbuh liar. Suatu saat aku juga yakin rasa atau yang bisa disebut dengan cinta ini pun akan mekar di hatinya.

Sekian .

Bagikan

Jangan lewatkan

Hujan Jangan Kau Maki
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

1 komentar:

Tulis komentar
avatar
27 Mei 2013 pukul 17.32

haish..
ternyata hujan yang dimaksud...adalah hujan cinta

Reply